Berbeda. (Menulis hari ke-21)

Halo. Kali ini gue mau nulis tentang "Berbeda". Tulisan kali ini secara substansi ada sedikit hubungannya dengan tulisan gue tentang "Prinsip". Di lingkungan sosial gue, gue selalu dianggap "aneh". Dalam tulisan ini, gue menganggap "aneh" menjadi "berbeda". Gue juga gak tahu apa yang membuat mereka berpikir demikian. Tapi, bagi mereka mungkin gue memiliki suatu sifat atau kelakuan yang tidak pernah mereka temui sebelumnya atau mungkin kemampuan bersosialisasi gue aja yang jelek (?). 

Gue merasa menjadi berbeda itu berarti lu berani untuk stand up for what you believe in, no matter how "uncommon" it is to certain people. Berani untuk nunjukkin pikiran kita atas suatu hal. Entah itu sikap, kelakuan, pola pikir, atau mungkin kebiasaan kita yang dianggap aneh oleh sekelompok orang membuat kita mungkin merasa dikucilkan dari kelompok sosial dimana kita menjadi bagian di dalamnya. Bagi gue, menjadi berbeda itu berarti otentik, asli, murni. Gue enggak akan bicara tentang orang lain yang mungkin "fake" dalam kehidupannya. Menjadi berbeda yah berarti kita punya prinsip. Punya prinsip yah berarti kita otentik. Kita (bisa dibilang) mengenal diri kita selama masa hidup kita. Kita bisa benar atau salah atas penilaian terhadap diri kita, gapapa, yang penting kita sudah berusaha untuk mengenal diri kita.

Entah orang mau bilang apapun tentang diri kita, yah gak usah dipeduliin. Ini konsekuensi yang akan kita hadapi ketika kita menjadi "berbeda" dalam lingkungan sosial kita yaitu menjadi penyendiri. Itu juga merupakan suatu cara agar kita juga tidak melupakan jati diri kita. Tidak tergerus oleh waktu. Menjadi sendiri itu membutuhkan keberanian karena enggak semua orang punya keberanian yang sama untuk menjadi "berbeda"dalam lingkungan sosialnya. Tapi, perlu diinget juga bahwa akan selalu ada kritik atau masukan dari orang lain atau orang-orang terdekat kita dan jadikan itu sebagai pelajaran atau perluasan perspektif. Perspektif dari diri kita saja juga sempit dan diri kita akan berpotensi untuk menjadi "selalu benar" atas apa yang kita yakini.

Sekian.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mewujudkan Mimpi. (Menulis hari ke-18)

Puasa Sosial Media. (Menulis hari ke-22)

Mendengarkan. (Menulis hari ke-14)